Sejumlah penonton bioskop di Tanah Air menyuarakan keheranan mereka setelah menyaksikan sebuah video yang menampilkan program kerja kabinet Presiden Prabowo Subianto diputar sebelum film dimulai. Fenomena tak biasa ini segera menjadi perbincangan, memicu pertanyaan tentang alasan di balik penayangan konten non-komersial tersebut di layar lebar.
Video informatif itu menyoroti sejumlah capaian kinerja pemerintah, termasuk data produksi beras nasional yang diklaim mencapai 21,7 juta ton per Agustus 2025, serta operasional 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi bagian dari upaya pemenuhan gizi masyarakat. Tayangan ini secara jelas berusaha mengkomunikasikan progres pemerintah kepada khalayak luas.
Menanggapi keheranan publik, Corporate Secretary Cinema XXI, Indah Tri Wahyuni, memberikan klarifikasi. Melalui keterangan resmi yang diterima kumparan pada Selasa (16/9), Indah menjelaskan bahwa video tersebut dikategorikan sebagai Iklan Layanan Masyarakat (ILM). Ia menegaskan, “Terkait hal ini yang dapat kami sampaikan bahwa Cinema XXI menyediakan ruang bagi penyampaian informasi publik dari pemerintah, dalam bentuk Iklan Layanan Masyarakat.”
Lebih lanjut, Indah menambahkan bahwa penayangan ILM mengenai kinerja sosial kabinet Presiden Prabowo itu berlangsung selama satu minggu penuh, terhitung sejak 9 hingga 14 September 2025. Periode terbatas ini memberikan gambaran jelas mengenai durasi kampanye informasi publik pemerintah di jaringan bioskop tersebut.
Dari sisi pemerintah, Kepala Kantor Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi memaparkan tujuan di balik inisiatif ini. Dalam pernyataannya kepada kumparan pada Minggu (14/9), Hasan menjelaskan bahwa penayangan video tersebut merupakan upaya sosialisasi pemerintah. “Pemerintah mau sosialisasi ke seluruh rakyat Indonesia tentang apa yang dikerjakan oleh pemerintah. Agar masyarakat paham banyak hal sudah dikerjakan oleh pemerintah,” ujarnya, menekankan pentingnya transparansi dan informasi mengenai capaian pemerintah kepada publik.
Hasan Nasbi lebih lanjut menyamakan penayangan video informatif ini dengan praktik iklan komersial. Menurutnya, tidak ada yang keliru dengan pemanfaatan ruang publik semacam bioskop untuk menyampaikan pesan-pesan pemerintah. “Layar bioskop, sebagaimana televisi, media luar ruang dan lain-lain, juga ruang publik yang bisa diisi dengan berbagai pesan, termasuk pesan komersil,” tutur Hasan, menegaskan pandangan bahwa bioskop adalah medium sah untuk penyampaian informasi, baik komersial maupun layanan masyarakat.