Low Tuck Kwong: Analisis Saham, Profil, dan Kinerja Terbaru 2024

Posted on

Low Tuck Kwong dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di industri energi Indonesia, berkat gurita bisnis batu baranya yang menggurita. Dua perusahaan miliknya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), keduanya bergerak di sektor yang sama: pertambangan dan jasa penambangan batu bara.

Pergerakan saham Low Tuck Kwong selalu menjadi perhatian para investor. Maklum, strategi bisnis dan arah ekspansi sang taipan tercermin dari sana. Kekayaan Low Tuck Kwong yang mencapai US$24,9 miliar, atau sekitar Rp407,15 triliun (berdasarkan data Forbes), membuat setiap langkah investasinya menjadi sorotan pasar modal.

Artikel ini akan mengupas tuntas profil Low Tuck Kwong, sekaligus menganalisis kinerja dua saham yang secara langsung berada di bawah kendalinya.

1. Profil Low Tuck Kwong: Sang Raja Batu Bara

Lahir di Singapura, Low Tuck Kwong hijrah ke Indonesia pada tahun 1973. Di sini, ia memulai bisnis konstruksi dari nol. Titik balik dalam kariernya terjadi pada tahun 1988, ketika ia terjun ke bisnis batu bara. Keputusan ini mengantarkannya menjadi salah satu orang terkaya di Asia Tenggara. Reputasinya dikenal sebagai pengelola bisnis jangka panjang yang piawai, dengan fokus utama pada efisiensi operasional. Strategi inilah yang memacu pertumbuhan pesat perusahaannya selama beberapa dekade terakhir.

Seiring dengan perkembangan bisnisnya, Low Tuck Kwong resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Ia terus memperkokoh posisinya sebagai pemain kunci di sektor energi. Forbes mencatat kekayaannya mencapai US$24,9 miliar atau sekitar Rp407,15 triliun, menjadikannya salah satu individu terkaya di Indonesia. Tidak hanya terpaku pada batu bara, ia juga merambah sektor energi baru terbarukan (EBT) melalui Metis Energy yang berbasis di Singapura. Langkah diversifikasi ini mencerminkan visinya terhadap perubahan arah industri energi global.

Di Bursa Efek Indonesia (BEI), dua saham milik Low Tuck Kwong menjadi primadona. Keduanya berasal dari perusahaan tambang dan jasa tambang yang memiliki posisi strategis dalam rantai pasok industri batu bara. Portofolio ini mencerminkan pendekatan investasi terintegrasi yang diterapkannya: menguasai sisi produksi sekaligus layanan pendukungnya. Tak heran, setiap pergerakan bisnis dan fluktuasi nilai sahamnya selalu menjadi perhatian utama para investor.

2. PT Bayan Resources Tbk (BYAN): Mahkota Aset Low Tuck Kwong

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) adalah entitas bisnis yang paling identik dengan nama Low Tuck Kwong. Ia mendirikan perusahaan ini pada tahun 1997 dengan nama PT Gunungbayan Pratamacoal, dan berhasil mengembangkannya menjadi produsen batu bara berbiaya rendah. BYAN mengoperasikan konsesi batu bara di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Tambang Tabang di Kutai Kartanegara menjadi kontributor utama, menyumbang sekitar 80 persen dari total produksi. Efisiensi biaya menjadi senjata utama BYAN dalam bersaing di pasar global.

BYAN resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Agustus 2008, dengan melepas 833 juta saham pada harga penawaran Rp5.800 per saham. Sejak Initial Public Offering (IPO), perusahaan ini terus memperluas kapasitas operasionalnya dan memantapkan posisinya di industri batu bara nasional. Empat tambang utama yang dikelola BYAN menjadi fondasi produksi yang stabil dan berkelanjutan. Kualitas batu bara yang prima dan biaya produksi yang rendah semakin meningkatkan kepercayaan investor.

Per tanggal 30 September 2025, Low Tuck Kwong tercatat memiliki 13,41 miliar saham BYAN, setara dengan 40,23 persen dari total saham yang beredar. Kepemilikan mayoritas ini menjadikannya sebagai pemegang saham pengendali utama perusahaan. Pada penutupan perdagangan 17 Oktober 2025, harga saham BYAN berada di level Rp18.150 per saham, mencerminkan penurunan sebesar 7,75 persen dalam enam bulan terakhir. Secara year-to-date (YTD), saham BYAN terkoreksi 12,21 persen, mengindikasikan tekanan yang dialami pasar batu bara sepanjang tahun tersebut.

3. PT Samindo Resources Tbk (MYOH): Pelengkap Portofolio Strategis

PT Samindo Resources Tbk (MYOH) adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa penambangan batu bara. Keberadaannya melengkapi portofolio investasi Low Tuck Kwong di sektor ini. Awalnya, MYOH adalah perusahaan teknologi informasi. Namun, setelah diakuisisi oleh ST International Corporation dari Korea Selatan, MYOH mengalami transformasi besar. Bisnis utamanya diubah menjadi penyedia jasa pertambangan terintegrasi. Langkah strategis ini mengantarkan MYOH ke dalam arena bisnis energi.

Sebagai perusahaan jasa tambang, MYOH mengakuisisi sejumlah entitas usaha untuk memperkuat lini bisnisnya pasca-transformasi. Salah satu tambang besar yang dikelola anak usahanya berlokasi di area penambangan milik PT Kideco Jaya Agung di Kalimantan Timur. Layanan yang diberikan MYOH sangat komprehensif, mulai dari pengupasan lapisan tanah (overburden removal), pengangkutan batu bara, hingga pengelolaan operasional tambang secara keseluruhan. Kemampuan MYOH menyediakan layanan lengkap menjadikannya mitra strategis bagi perusahaan-perusahaan batu bara besar di Indonesia.

Per tanggal 30 September 2025, Low Tuck Kwong menggenggam 312 juta saham MYOH, setara dengan 14,18 persen dari total saham yang beredar. Pada penutupan perdagangan 17 Oktober 2025, saham MYOH berada di level Rp1.670 per saham. Dalam enam bulan terakhir, saham MYOH mengalami penurunan sebesar 7,73 persen. Namun, secara year-to-date (YTD), saham ini masih mencatatkan pertumbuhan tipis sebesar 3,73 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja MYOH relatif stabil, meskipun industri batu bara sedang mengalami tekanan.

Kepemilikan dua saham oleh Low Tuck Kwong, yaitu BYAN dan MYOH, merepresentasikan kekuatan posisinya yang dominan dalam industri batu bara Indonesia. Dengan mengendalikan perusahaan tambang sekaligus perusahaan jasa tambang, ia telah membangun ekosistem bisnis yang saling menopang dan menguntungkan. Portofolio ini mencerminkan strategi integrasi vertikal yang telah menjadi kunci keberhasilannya selama bertahun-tahun.

Low Tuck Kwong, Orang Terkaya Indonesia versi Bloomberg Billionaires
Sumber Kekayaan Low Tuck Kwong, Raja Batu Bara dari Singapura
Profil Low Tuck Kwong, Orang Terkaya Indonesia Kelahiran Singapura

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *