Emas Antam Langka: Harga Melonjak Akibat Permintaan Tinggi!

Posted on

caristyle.co.id – JAKARTA. Fenomena kelangkaan emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) semakin menjadi sorotan, terutama di gerai resmi seperti Butik Logam Mulia dan Pegadaian. Ironisnya, kondisi ini berbanding terbalik dengan ketersediaan emas Antam di berbagai marketplace (e-commerce), di mana stok tampak melimpah dan siap dipesan, bahkan dengan opsi pre-order (PO).

Wahyu Laksono, Founder Traderindo.com, mengamati perbedaan signifikan ini sebagai cerminan masalah distribusi dan pasokan. Ia berpendapat bahwa keterbatasan modal kerja Antam menjadi salah satu faktor utama yang menghambat kelancaran produksi dan distribusi ke jaringan resminya.

“Permintaan yang tinggi menyebabkan stok di saluran resmi cepat ludes, sementara marketplace banyak diisi oleh stok dari pihak ketiga,” jelasnya kepada Kontan, Jumat (28/11/2025).

Sebagian besar penjual di marketplace, lanjut Wahyu, adalah reseller, dealer, atau pemegang stok lama yang tidak bergantung pada pasokan harian dari Antam. Selain itu, mekanisme pembelian melalui Pegadaian, khususnya untuk skema cicilan, membuat emas fisik tidak langsung tersedia, sehingga memperkuat kesan kelangkaan di jalur formal.

Untuk mengatasi masalah ini, Wahyu menekankan pentingnya penguatan rantai pasok dan distribusi Antam, serta percepatan digitalisasi layanan. Ia juga menyoroti wacana Domestic Market Obligation (DMO) emas, yang mewajibkan sebagian produksi penambang untuk disalurkan ke pasar dalam negeri. Solusi jangka panjang meliputi eksplorasi tambahan, peningkatan kapasitas produksi, dan optimalisasi pasokan daur ulang untuk menutup kesenjangan permintaan.

Kinerja Freeport masih menjadi faktor krusial. Akibat insiden longsor, produksi emas Freeport pada tahun 2025 diproyeksikan meleset hingga 50%, memperpanjang periode kelangkaan. Namun, rencana Freeport untuk menyuplai 26 ton emas kepada Antam pada tahun 2026 memberikan harapan baru untuk meningkatkan stabilitas pasokan. Menurut Wahyu, normalisasi pasokan domestik baru akan terasa setelah kapasitas produksi dan modal kerja Antam pulih, serta suplai dari Freeport kembali stabil.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, sependapat mengenai perbedaan ketersediaan stok di marketplace. Ia menjelaskan bahwa segmen pasar keduanya berbeda. “Umumnya, reseller menjual emas Antam di lapak online dengan harga premium yang signifikan,” ungkapnya.

Harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (ANTM) pada Jumat (28/11/2025) berada di level Rp 2.383.000 per gram, turun Rp 4.000 dari Kamis (27/11/2025) yang mencapai Rp 2.387.000 per gram.

Lukman menekankan bahwa pemenuhan kebutuhan emas fisik sangat bergantung pada kemampuan Antam untuk mengatasi kendala pasokan. Ia juga memperkirakan bahwa pemulihan pasokan dari Freeport tidak akan terjadi dalam waktu dekat, dengan operasi Grasberg diperkirakan baru akan kembali normal pada kuartal I 2026.

“Mengharapkan impor juga sulit karena pasokan dan permintaan global saat ini sangat ketat,” imbuhnya.

Lukman menyarankan agar Antam mempertimbangkan pembelian dari penambang-penambang kecil dan tradisional, seperti yang dilakukan oleh sejumlah bank sentral di berbagai negara.

Dengan mempertimbangkan pasokan yang terbatas, permintaan yang tinggi, serta pemulihan produksi yang memakan waktu, kelangkaan emas Antam diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa waktu mendatang. Normalisasi pasokan baru berpotensi terjadi setelah kapasitas produksi tambang besar, khususnya Freeport, kembali pulih dan upaya stabilisasi distribusi dari Antam mulai menunjukkan hasil yang efektif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *