caristyle.co.id JAKARTA. PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), emiten yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi, tengah bersiap untuk ekspansi besar-besaran guna memperkuat infrastruktur digital di Indonesia.
Muhammad Arif, Direktur Utama Sinergi Inti Andalan Prima, mengungkapkan bahwa INET berencana untuk menghimpun dana segar sebesar Rp 3,2 triliun melalui penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), atau yang lebih dikenal dengan rights issue.
Dalam aksi korporasi ini, INET berencana menerbitkan sebanyak 12,8 miliar saham baru dengan harga yang ditetapkan sebesar Rp 250 per saham. Nantinya, setiap tiga pemegang saham lama INET akan berhak memperoleh empat HMETD.
Sinergi Inti Andalan (INET) Siap Merilis Obligasi Rp 1 Triliun pada Awal Tahun 2026
Lebih lanjut, Arif menjelaskan bahwa dana yang diperoleh dari rights issue ini akan dialokasikan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur generasi terbaru. Fokus utama adalah perluasan jaringan Fiber to the Home (FTTH) dan pengembangan sistem kabel laut, baik domestik maupun internasional. Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat konektivitas di seluruh Indonesia.
“Kami akan secara agresif memperluas jangkauan jaringan FTTH dengan mengadopsi teknologi Wi-Fi 7 terbaru, terutama di wilayah Bali, Lombok, dan Jawa. Selain itu, kami juga akan memperkuat sistem kabel laut kami, termasuk rute krusial Jakarta-Batam-Singapura,” paparnya dalam sebuah kesempatan, Senin (1/12).
Arif optimistis bahwa peluang pasar untuk ekspansi FTTH di Indonesia masih sangat besar. Hal ini didasari oleh tingkat penetrasi fixed broadband di Indonesia yang saat ini masih berada di angka 15%, jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Selain fokus pada pengembangan internal, INET juga mengumumkan rencana akuisisi terhadap dua perusahaan strategis. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem bisnis INET melalui ekspansi anorganik, atau melalui proses akuisisi.
Pendapatan dan Laba Bersih Sinergi Inti Andalan (INET) Kompak Melesat Triple Digit
Salah satu target akuisisi adalah PT Trans Hybrid Communication (THC), di mana INET akan mengambil alih 60% saham pengendali. THC sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang layanan IP internet dengan teknologi NAP, IP Transit, Dedicated Internet, Colocation Server, dan Managed Services.
Selain THC, INET juga berencana mengakuisisi 53,57% saham pengendali PT Personel Alih Daya Tbk (PADA). PADA adalah perusahaan yang fokus pada bidang manajemen outsourcing.
“Akuisisi Trans Hybrid Communication akan melengkapi layanan konektivitas dan data center interconnect kami. Sementara itu, PADA akan memperkuat kapabilitas pendukung bisnis kami secara keseluruhan,” pungkas Arif, menjelaskan sinergi yang diharapkan dari aksi korporasi ini.



