caristyle.co.id JAKARTA. Kabar mengejutkan datang dari lantai bursa. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara (suspensi) perdagangan sejumlah saham. Setidaknya, ada lima emiten yang terkena suspensi sejak sesi pertama perdagangan pada hari Rabu, 3 Desember 2025.
Kelima saham yang bernasib kurang baik tersebut adalah PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY), PT VKTR Teknologi Mobiliats Tbk (VKTR), PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), dan PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN).
Alasan di balik suspensi ini adalah lonjakan harga kumulatif yang signifikan pada kelima saham tersebut. Namun, terdapat perbedaan perlakuan. Suspensi saham LUCY, COAL, dan YELO diberlakukan dalam rangka cooling down, sebuah langkah preventif untuk melindungi para investor dari volatilitas yang berlebihan.
KISI AM Resmi Ganti Nama Menjadi Korea Investment Management Indonesia
Lantas, bagaimana kelanjutan nasib saham-saham ini? BEI memutuskan bahwa perdagangan saham LUCY, COAL, dan YELO akan kembali dibuka pada perdagangan hari Kamis, 4 Desember 2025. Namun, nasib berbeda dialami oleh saham VKTR dan IBFN. Suspensi terhadap kedua saham ini akan terus berlanjut hingga pengumuman lebih lanjut dari pihak Bursa.
Sebelum suspensi diberlakukan, performa saham-saham ini cukup mencuri perhatian. Pada akhir perdagangan Selasa, 2 Desember 2025, saham LUCY berhasil ditutup dengan kenaikan 9,28% ke level Rp 212. Bahkan, dalam sebulan terakhir, saham LUCY telah melesat hingga 92,73%.
Saham COAL juga tak kalah menarik. Emiten pertambangan batubara ini ditutup naik 7,14% ke level Rp 120 per saham. Jika dilihat lebih jauh, saham COAL telah mengembang sebesar 110,53% dalam sebulan terakhir.
IHSG Melaju di Zona Hijau pada Rabu (3/12) Pagi, Mengikuti Langkah Bursa Regional
Sementara itu, saham VKTR, YELO, dan IBFN masing-masing menutup perdagangan Selasa (2/12) dengan penguatan sebesar 17,12%, 4,07%, dan 9,57% dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya. Suspensi ini tentu menjadi perhatian para investor dan pelaku pasar, menantikan perkembangan selanjutnya dari BEI terkait nasib saham-saham tersebut.
