
Pemerintah melalui Kemendikdasmen menargetkan siswa di Sumatera yang terdampak banjir bandang dan longsor akan mulai belajar efektif per 5 Januari.
Menko PMK Pratikno menuturkan, karena ada sekolah yang rusak berat, otomatis ada siswa yang harus belajar di tenda.
“Pembelajaran mulai 5 Januari tetap dilaksanakan. Pelaksanaannya beda antar daerah sesuai dengan dampaknya,” kata Pratikno dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (29/12).
“Ini memang ada sekolah rusak berat di Aceh, tidak mungkin siap 5 Januari, jadi akan pakai tenda,” tambah dia.

Konferensi pers ini turut dihadiri Seskab Teddy Indra Wijaya, Mensesneg Prasetyo Hadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, Mendagri Tito Karnavian, Wamensos Agus Jabo dan Kapusdatin BNPB Abdul Muhari.
Ia pun membeberkan rincian sekolah terdampak di Aceh. Menurutnya ada 2.303 sekolah di Aceh terdampak. “Sudah siap dari 2.303 ada 1.773, dalam proses pembersihan ada 516 ini dipercepat dengan bantuan TNI-Polri relawan. Kemen PU dan lain,” kata Pratikno.
Pratikno menyebut, ada 14 sekolah di Aceh harus belajar dari tenda. Ia memastikan meski belajar dari tenda, siswa akan dilayani dengan maksimal.
“Aceh ada 14, jadi intinya proses belajar jalan, moda fasilitas bervariasi kita jamin Kemendikdasmen turun di lapangan, menjamin di tenda dengan segala kedaruratan, belajar maksimal,” kata Pratikno.

Sementara di Sumbar, ada 500 sekolah terdampak. 431 sudah pulih. Menurutnya, ada 21 sekolah harus belajar dari tenda.
“Di Sumbar ada 500, sudah siap sebanyak jadi 431. Tapi rusak parah berat ada 21 (sehingga) belajar lewat tenda dan proses percepatan disaat bersamaan terus berlangsung,” kata Pratikno.
Sedangkan di Sumut ada 981 sekolah terdampak. Sekolah yang harus belajar dari tenda ada 19.
“Di sumut cukup besar ada 981 sekolah terdampak, itu recovery dan sudah 993 jadi 95% sudah recovery, 29 dalam pembersihan tapi karena ada rusak total 19 sekolah enggak siap 5 Januari masih pake tenda,” kata Pratikno.
“Jadi nanti kita memanfaatkan bukan hanya tenda di Kota Padang, tanpa kurangi fasilitas di lapangan, terus dikawal Kemendikdasmen untuk jaminan pembelajaran berjalan,” tutur dia.




