Tragedi menimpa Brigadir Esco Faska Rely. Jenazahnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan, leher terikat di sebuah pohon rendah di kebun warga Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Minggu (24/8). Penemuan mengerikan ini dilakukan oleh Saihun, mertua Brigadir Esco sendiri, saat mencari ayamnya yang hilang.
“Saya yang pertama kali menemukannya,” ungkap Saihun pilu pada Senin (25/8). “Kalau tidak mencari ayam saya yang hilang, mungkin saya tidak akan tahu. Kami sekeluarga sudah mencarinya, bahkan sampai menghubungi keluarganya di Bonjeruk, Lombok Tengah.” Ketidakpercayaan Saihun terhadap dugaan bunuh diri sangat kentara. Ia menggambarkan Brigadir Esco sebagai sosok yang baik dan tidak memiliki masalah, terutama dengan istrinya. “Tidak pernah terlihat mereka bertengkar,” tegas Saihun, menunjukkan keraguan mendalam keluarga terhadap kesimpulan bunuh diri.
Kecurigaan keluarga semakin menguat. Brigadir Esco dikenal pendiam namun baik hati, dan tidak pernah menunjukkan tanda-tanda depresi atau keinginan mengakhiri hidup. Kejanggalan ini diperparah dengan kondisi istri korban, seorang Polwan, yang jatuh sakit dua hari setelah Brigadir Esco dinyatakan hilang. Keluarga pun berharap penyelidikan polisi dilakukan secara menyeluruh dan transparan. “Apapun hasilnya, kami terima. Mau itu murni gantung diri atau dibunuh, kami berharap kepolisian bisa bekerja sebaik-baiknya,” pinta Saihun, menyatakan kepercayaannya pada proses hukum, mengingat almarhum juga seorang anggota polisi.
Ricky, sepupu Esco, turut memberikan kesaksian. Komunikasi terakhirnya dengan Esco terjadi pada 13 Agustus 2025, dan tidak menunjukkan adanya gelagat aneh atau mencurigakan. “Saya masih simpan chat-nya,” ujar Ricky, menambahkan informasi penting bagi penyelidikan.
Ada Luka Benda Tumpul di Tubuh Esco
Hasil pemeriksaan sementara polisi menunjukkan adanya luka benda tumpul pada jasad Brigadir Esco. “Dugaan sementara ada benda (luka) tumpul,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, Senin (25/8). Namun, Kombes Syarif menambahkan bahwa polisi masih menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Mataram untuk memastikan penyebab kematian. “Pemeriksaan sementara ada luka. Nanti saya lihat hasilnya,” jelasnya, menandakan bahwa penyelidikan masih terus berlanjut untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Brigadir Esco.