Kelangkaan Beras Premium: Bukan Krisis Pasokan, Melainkan Pengetatan Standar
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, memberikan klarifikasi terkait isu kelangkaan beras premium di sejumlah ritel modern. Ia menegaskan bahwa permasalahan ini bukan disebabkan oleh berkurangnya pasokan beras, melainkan akibat penyesuaian produksi yang dilakukan oleh para penggilingan.
Penyesuaian ini dilakukan sebagai respons atas kasus pengoplosan beras medium menjadi premium yang sempat menjadi sorotan publik. Demi menjaga kualitas dan kepercayaan konsumen, para pelaku usaha penggilingan kini lebih ketat dalam menerapkan standar komposisi dan labelisasi produk beras premium. Proses pengetatan standar inilah yang sempat mengganggu distribusi beras premium di pasaran, karena para penggiling memastikan hanya produk berkualitas yang diedarkan.
Dampak pada Pergerakan Saham Emiten Beras
Bagaimana dampaknya terhadap kinerja emiten beras di Bursa Efek Indonesia (BEI)? Pada perdagangan Selasa (2/9), hingga pukul 16.00 WIB, pergerakan saham emiten beras terpantau cenderung datar.
Mari kita lihat lebih detail kinerja dua emiten beras:
PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI)
* Ditutup pada harga Rp 86 per saham, sama dengan harga penutupan perdagangan sebelumnya (0,00%).
* Saham NASI sempat mencapai titik tertinggi di Rp 90, namun kemudian terkoreksi hingga mencapai harga penutupan.
PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)
* Saham HOKI berada di harga Rp 79 per saham, tanpa perubahan dari penutupan sehari sebelumnya.
* Harga saham HOKI sempat mencapai puncak di Rp 82, tetapi mengalami penurunan menjelang penutupan perdagangan.
IHSG Menguat 0,85% ke 7.801,58, Saham Big Banks Bergerak Variatif Selasa (2/9/2025)
