IHSG 8000: Saham Konglomerat Ini Jadi Penggerak Utama!

Posted on

caristyle.co.id , JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) baru-baru ini mencatatkan penguatan signifikan hingga menembus level psikologis 8.000 dalam beberapa hari terakhir. Namun, lonjakan impresif ini disebut-sebut belum sepenuhnya merefleksikan perbaikan fundamental pasar saham secara menyeluruh, melainkan lebih didominasi oleh pergerakan cemerlang segelintir saham emiten konglomerat.

Chief Economist Mirae Asset Sekuritas, Rully Wisnubroto, menggarisbawahi bahwa reli IHSG belakangan ini terutama didorong oleh kenaikan harga saham yang sangat tajam dari beberapa perusahaan konglomerasi. Sebut saja PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA), PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), serta PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT).

Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan performa fenomenal keempat saham ini sepanjang tahun berjalan 2025. Saham DCII melesat 612,59%, DSSA melonjak 206,76%, BRPT terbang 250%, dan MLPT meroket 749,86%. Tak heran, saham-saham ini menjadi pendorong utama atau top leaders IHSG secara year-to-date (YtD).

Pencapaian level 8.000 bagi IHSG pertama kali terjadi pada Rabu, 17 September 2025, saat indeks ditutup perkasa di 8.025,17. Dua hari kemudian, tepatnya 19 September 2025, IHSG kembali mengukir rekor penutupan tertinggi sepanjang masa di 8.051,12. Hingga jeda siang hari ini, Selasa, 23 September 2025, IHSG konsisten bergerak di atas level 8.000, bahkan sempat bermanuver di rentang 8.039,94 hingga 8.088,79 secara intraday.

“Apabila tidak ada dorongan dari saham-saham tersebut, kemungkinan besar IHSG masih akan berada di bawah level 7.500,” ungkap Rully dalam acara Media Day Mirae Asset yang diselenggarakan secara daring pada Selasa (23/9/2025), menegaskan bahwa penguatan indeks saat ini belum merata.

: IHSG Dibuka Menguat ke 8.058, Saham AMMN, CDIA, hingga DNET Kompak Melaju

Kendati demikian, Rully tidak menampik potensi penguatan IHSG lebih lanjut di masa mendatang. Menurutnya, jika Bank Indonesia kembali memangkas suku bunga acuannya di sisa tahun 2025, sentimen positif ini diyakini akan kembali memberi stimulus signifikan bagi pergerakan pasar saham secara lebih luas.

Melihat konsistensi IHSG yang bertahan di atas level 8.000, Rully memproyeksikan indeks akan tetap melaju di atas angka tersebut hingga akhir tahun. Namun, proyeksi optimistis ini berbanding terbalik dengan target resmi Mirae Asset untuk IHSG di akhir 2025 yang masih terpaku di level 6.900.

“Target 6.900 tersebut sejatinya merepresentasikan kondisi fundamental berdasarkan saham-saham yang kami cover,” jelas Rully.

: Catat! BEI Umumkan Kalender Libur Bursa pada 2026

Untuk diketahui, Mirae Asset telah merevisi turun target IHSG mereka pada April 2025 lalu. Semula, Mirae Asset memasang target ambisius 8.000 untuk kinerja indeks komposit hingga akhir tahun. Namun, karena sejumlah ketidakpastian global yang terjadi saat itu, target tersebut kemudian diturunkan ke level 6.900. Hingga kini, target tersebut belum diubah oleh Mirae Asset, sembari menunggu perbaikan fundamental emiten yang lebih merata di dalam indeks.

Untuk kondisi pasar saat ini, Mirae Asset masih menaruh perhatian pada sejumlah saham pilihan sebagai top picks mereka, antara lain TLKM, TOWR, MTEL, JPFA, KLBF, dan BRPT.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *