Keracunan Massal di Bandung Barat: Ayam Kecap MBG Bikin Ratusan Siswa Sakit!

Posted on

Ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA/SMK, di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dikabarkan mengalami keracunan massal. Insiden ini terjadi usai mereka menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin, 22 September lalu.

Para korban dilaporkan merasakan gejala tidak nyaman seperti mual, muntah, hingga sesak napas setelah makan siang. Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, Lia N. Sukandar, menjelaskan bahwa banyak siswa juga mengeluhkan bau tak sedap dari makanan yang disajikan, yang terdiri dari ayam kecap, tahu goreng, sayur, dan buah melon.

“Iya, katanya ada bau tidak sedap dari makanannya. Rata-rata pengakuan siswa seperti itu. Gejala yang muncul berupa muntah, mual, dan sesak napas,” terang Lia pada Selasa, 23 September. Menanggapi serius kejadian ini, Dinkes Bandung Barat segera mengambil sampel muntahan siswa dan sisa menu makanan untuk diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat guna mengetahui penyebab pasti keracunan massal siswa Cipongkor ini.

Sementara itu, dugaan awal mengenai penyebab keracunan makanan ini datang dari Koordinator Sarana Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wilayah Bandung Barat, Gani Djundjunan. Ia menduga bahwa insiden ini disebabkan oleh proses pengolahan makanan yang dilakukan terlalu dini, jauh sebelum waktu distribusi.

“Menurut info terakhir, karena menunya dimasak terlalu dini, jadi ketika didistribusikan ke siswa kondisinya sudah tidak bagus,” ungkap Gani. Dapur penyedia makanan MBG di Cipongkor sendiri diketahui memiliki kapasitas besar, biasanya memasak sekitar 3.467 porsi per hari untuk melayani beberapa sekolah dasar di wilayah tersebut.

Sebagai buntut dari kejadian keracunan massal ini, dapur tersebut kini telah ditutup sementara atas arahan Badan Gizi Nasional (BGN). Penutupan ini dilakukan sambil menunggu proses evaluasi dan investigasi menyeluruh. “Dapurnya ditutup sementara sambil menunggu evaluasi dan investigasi. Nanti akan dilihat letak kesalahannya atau ada kelalaian di mana,” tambah Gani.

Sejauh ini, total tercatat ada 364 siswa yang menjadi korban keracunan makanan program MBG tersebut. Mereka mendapatkan penanganan medis di berbagai fasilitas, antara lain GOR Kecamatan Cipongkor, Puskesmas Cipongkor, RSUD Cililin, serta RSIA Anugrah. Bahkan, sejumlah siswa harus dirujuk ke rumah sakit dengan kondisi lebih serius, terutama mereka yang mengalami sesak napas parah, demi mendapatkan perawatan intensif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *