Takaichi Jadi PM Wanita? Bursa Jepang Terbang Tinggi!

Posted on

Awal pekan ini, pasar saham Jepang menggeliat dengan semangat baru. Indeks Nikkei 225 melambung lebih dari 4%, mengukir rekor tertinggi sepanjang sejarah pada perdagangan Senin (6/10/2025). Lonjakan signifikan ini dipicu oleh terpilihnya Sanae Takaichi sebagai ketua baru Partai Demokrat Liberal (LDP) pada akhir pekan lalu. Kemenangan politik Takaichi tidak hanya menandai babak baru bagi LDP, tetapi juga membuka peluang bersejarah baginya untuk menduduki kursi Perdana Menteri perempuan pertama Jepang.

Optimisme pasar tercermin dari kinerja cemerlang berbagai sektor. Kenaikan tajam indeks terutama dipimpin oleh saham-saham di sektor properti, teknologi, dan konsumsi siklikal. Beberapa emiten yang mencatat pertumbuhan luar biasa termasuk Japan Steel Works yang melonjak 13%, Mitsubishi Heavy Industries menguat 11%, dan Kawasaki Heavy Industries yang bertambah 10,47%.

Menaungi prospek kepemimpinan yang berpotensi transformatif, analis dari Crédit Agricole CIB dalam laporan akhir pekan mereka menyoroti arah kebijakan ekonomi Takaichi. Dengan pendekatan “ekonomi bertekanan tinggi” (high-pressure economy), Takaichi diperkirakan akan mendorong Bank of Japan (BOJ) untuk mempertahankan kebijakan moneter longgar guna menstimulasi pertumbuhan. Namun, laporan tersebut juga mencatat bahwa Takaichi tidak menutup kemungkinan adanya kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh BOJ pada Januari 2026, menunjukkan fleksibilitas dalam menghadapi dinamika ekonomi.

Crédit Agricole CIB menambahkan bahwa pemerintahan Takaichi, yang sepenuhnya menyadari kondisi ekonomi Jepang yang masih rentan, kemungkinan akan melancarkan perombakan menyeluruh. Pendekatan baru ini berfokus pada perluasan investasi dan peningkatan permintaan melalui penguatan kemitraan antara sektor publik dan swasta.

Keberhasilan Nikkei juga diikuti oleh indeks acuan lainnya. Indeks Topix turut melesat lebih dari 3% dan mencetak rekor tertinggi, menggarisbawahi sentimen positif pasar secara keseluruhan. Di sisi lain, mata uang yen Jepang menunjukkan pelemahan signifikan, terdepresiasi 1,45% hingga mencapai level 149,59 per dolar AS. Pergerakan ini juga tercermin pada imbal hasil obligasi pemerintah Jepang (JGB), dengan tenor 30 tahun naik lebih dari 10 basis poin menjadi 3,263% dan tenor 20 tahun naik lebih dari enam basis poin ke 2,674%. Sementara itu, imbal hasil obligasi acuan 10 tahun tetap relatif stabil di kisaran 1,659%.

Sentimen positif dari Jepang turut mempengaruhi pasar regional Asia, meskipun dengan dinamika yang bervariasi. Indeks S&P/ASX 200 Australia terpantau naik tipis 0,19% pada awal perdagangan. Sementara itu, pasar Hong Kong dibuka menguat, dengan kontrak berjangka Hang Seng mencapai 27.153, melampaui level penutupan sebelumnya di 27.140,92. Namun, aktivitas perdagangan di bursa China dan Korea Selatan terhenti karena adanya libur nasional.

Data lebih lanjut dari pasar global mengonfirmasi tren beragam. Indeks S&P/ASX 200 Australia, setelah dibuka menguat, tercatat mengalami sedikit penurunan 0,04% pada level 8.983,90. Hang Seng Index Hong Kong menunjukkan stabilitas di 27.140,92. Sementara itu, meskipun bursa Korea Selatan dan China libur, data terakhir mencatat Indeks Kospi Korea Selatan sebelumnya naik 2,70% ke 3.549,21, dan Shanghai Composite China bertambah 0,52% ke 3.882,77. Di India, Nifty 50 terpantau stabil di 24.894,25. Adapun Nikkei 225 Jepang menegaskan kekuatannya dengan menguat 4,13%, ditutup pada 47.658,91.

Pergerakan pasar global juga mencakup penutupan variatif di Amerika Serikat pada perdagangan Jumat (3/10). Indeks S&P 500 melemah tipis 0,01% hingga 6.715,79, meskipun sempat mencetak rekor sebelumnya dan berhasil membukukan kenaikan mingguan di tengah penutupan operasional pemerintah AS. Di sisi lain, Nasdaq Composite mengalami penurunan 0,28% ke 22.780,51. Namun, Dow Jones Industrial Average justru menguat 0,51% atau 238,56 poin, mencapai 46.758,28. Tak ketinggalan, Indeks Russell 2000 yang mewakili saham-saham perusahaan kecil juga menunjukkan performa positif dengan kenaikan 0,72% ke 2.476,18.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *