Bupati Kolaka Timur (Koltim), Abdul Azis, tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (8/8), setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Sulawesi Tenggara. Kedatangannya sekitar pukul 16.25 WIB menjadi pusat perhatian awak media. Ia tampak mengenakan baju safari cokelat, topi putih, dan masker, serta membawa koper hitam. Meskipun sempat melambaikan tangan kepada wartawan, Azis bungkam saat ditanya mengenai OTT tersebut, hanya menjawab singkat, “Enggak.”
Setelah turun dari mobil Toyota Innova hitam yang membawanya, Azis langsung menuju lantai 2 Gedung Merah Putih KPK untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Penangkapannya, yang terjadi Jumat dini hari di Makassar, Sulawesi Selatan, menyusul keikutsertaannya dalam Rakernas NasDem pada Kamis (7/8), diwarnai drama karena informasi penangkapan beredar lebih dulu sebelum penangkapan resmi dilakukan.
Selain Bupati Azis, KPK mengamankan tujuh orang lainnya dari Jakarta dan Sulawesi Tenggara. Dari rangkaian OTT ini, pihak berwenang juga mengamankan uang tunai sebesar Rp 200 juta. Dugaan suap terkait penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dalam peningkatan kualitas pembangunan rumah sakit menjadi fokus penyidikan.
Meski belum membeberkan konstruksi perkara secara detail, KPK memiliki waktu 24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang diamankan. Kasus ini tentunya menarik perhatian publik dan menimbulkan pertanyaan seputar penggunaan DAK dalam proyek pembangunan rumah sakit di Sulawesi Tenggara.
