Israel dan Hamas kini berada di ambang fase pertama kesepakatan damai yang krusial, ditandai dengan persiapan pertukaran tahanan dan sandera. Menurut laporan Al Jazeera pada Senin (13/10), bus-bus dari Palang Merah Internasional telah tiba di penjara militer Ofer, Israel, lokasi ribuan warga Palestina ditahan, mengisyaratkan dimulainya proses pembebasan yang dinanti.
Bus-bus Palang Merah Internasional tersebut siap menjemput 108 tahanan Palestina yang dijadwalkan untuk dibebaskan menuju Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki. Selain itu, 142 tahanan Palestina lainnya akan dilepaskan dari penjara Ktzi’ot di Negev, dengan tujuan ke Gaza atau pengasingan. Di sisi Palestina, Rumah Sakit Nasser di Khan Younis juga telah bersiap untuk menyambut para tahanan yang dibebaskan dari Israel, menjadi pusat penerimaan medis dan logistik. Namun, di tengah persiapan ini, ketidakpastian masih menyelimuti banyak keluarga yang berharap kerabat mereka termasuk dalam daftar pembebasan.
Dari ribuan tahanan Palestina yang akan dibebaskan, sekitar 200 di antaranya adalah tahanan politik yang sebelumnya didakwa dengan hukuman seumur hidup, menunjukkan kompleksitas dan bobot pertukaran ini. Meski demikian, nama pemimpin Hamas, Marwan Barghouti, tidak termasuk dalam daftar tahanan politik yang akan dibebaskan kali ini.
Sementara itu, suasana penuh harap juga terasa di Israel. Keluarga dan para pendukung sandera Israel yang dijadwalkan akan dibebaskan telah berkumpul sejak pagi, menanti kedatangan orang-orang terkasih mereka. Hari ini, Hamas mengumumkan akan membebaskan 20 sandera Israel sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.
Hamas secara transparan telah merilis nama-nama sandera Israel yang akan dibebaskan pada hari ini. Daftar tersebut mencakup Elkana Bohbot, Matan Angrest, Avinatan Or, Yosef-Haim Ohana, Alon Ohel, Evyatar Davud, Guy Gilboa-Dalal, Rom Braslavski, serta pasangan kembar Gali dan Ziv Berman. Tak hanya warga sipil, dua prajurit Israel, Nimrod Cohen dan Matan Zangauker, juga termasuk dalam daftar sandera yang akan dibebaskan oleh Hamas.
