10 Bank Terkaya Indonesia 2025: Siap-Siap Laba Kuartal III Meledak!

Posted on

caristyle.co.id, JAKARTA – Sejumlah bank di Indonesia telah mempublikasikan laporan keuangan bulanan mereka untuk periode Agustus 2025. Lalu, bank mana saja yang berhasil mencatatkan laba terbesar dan masuk dalam daftar 10 besar pada bulan kedelapan tahun ini?

Sebelumnya, Chief Economist PT Bank Permata Tbk. (BNLI), Josua Pardede, memperkirakan bahwa kredit korporasi dan komersial, terutama yang berkaitan dengan modal kerja dan investasi, akan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan bank-bank besar pada kuartal III/2025. Sementara itu, pertumbuhan kredit konsumsi diprediksi melambat.

Dari sisi penghimpunan dana, Josua juga memproyeksikan bahwa tren peningkatan dana murah atau CASA (Current Account Savings Account) akan terus berlanjut di bank-bank besar. Hal ini didukung oleh pertumbuhan transaksi digital dan pengelolaan kas (cash management). Sebagai contoh, komposisi CASA di salah satu bank bahkan mencapai lebih dari 83% dari total dana pada semester I/2025.

Baca Juga: Ramalan Dividen Bank Jumbo 2025 di Tengah Tekanan Kinerja

Di sisi lain, bank yang fokus pada segmen mikro mencatatkan peningkatan pada tabungan ritel dan perbaikan pada CASA mix. Dari segi suku bunga, suku bunga DPK (Dana Pihak Ketiga) Rupiah mengalami penurunan menjadi sekitar 3,07% pada Agustus 2025, menandakan persaingan dana yang mulai mereda.

“Ini sekaligus mengindikasikan bahwa bank tidak lagi secara agresif menawarkan deposito dengan suku bunga tinggi secara luas, meskipun special rate tetap ada secara selektif,” jelas Josua kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Josua menyampaikan bahwa dampak biaya dana yang tinggi yang masih terasa di semester I/2025 diperkirakan akan mulai mereda menjelang kuartal III/2025. Hal ini sejalan dengan penurunan suku bunga DPK dan penurunan IndONIA sejak pertengahan tahun.

Beberapa bank juga telah menurunkan proyeksi NIM (Net Interest Margin) mereka untuk tahun 2025, mengisyaratkan adanya tekanan margin yang masih berlanjut. “Dengan penurunan suku bunga kebijakan BI (Bank Indonesia) pada pertengahan September, efeknya terhadap profitabilitas kuartal III akan terbatas dan lebih terasa pada kuartal IV. NIM kuartal III diproyeksikan stabil hingga sedikit turun secara tahunan (YoY), tetapi stabil secara kuartalan (QtQ), terutama di bank dengan CASA yang tinggi,” paparnya.


Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) di Jakarta, Selasa (22/7/2025). / Bisnis-Fanny Kusumawardhani

Dengan pertumbuhan kredit yang moderat, biaya dana yang mulai menurun, serta pendapatan fee treasury yang solid, laba kuartal III/2025 bank-bank besar diperkirakan akan tumbuh dalam angka single digit yang tinggi.

Josua menambahkan bahwa pertumbuhan laba double digit masih mungkin terjadi bagi bank dengan dominasi CASA yang sangat tinggi, efisiensi yang kuat, dan pendapatan fee yang besar. Sementara itu, bank dengan biaya dana yang lebih tinggi atau sensitivitas UMKM yang lebih besar cenderung mencatatkan pertumbuhan yang lebih moderat karena NIM masih dalam proses penyesuaian dan provisi tetap disiplin.

Berdasarkan laporan keuangan bulanan, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp39,05 triliun pada Agustus 2025, sekaligus menempatkannya sebagai bank dengan laba terbesar pada periode ini. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 8,52% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp35,99 triliun.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) berada di posisi kedua dengan perolehan laba bersih sebesar Rp32,60 triliun, disusul oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan laba sebesar Rp30,65 triliun pada Agustus 2025.

Jika dilihat dari sisi pertumbuhan, laba bersih tahun berjalan Bank Danamon menunjukkan pertumbuhan yang signifikan di antara daftar 10 bank dengan laba terbesar per Agustus 2025.

Laba bersih bank dengan kode emiten BDMN tersebut tercatat tumbuh 22,11% YoY dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,00 triliun. Posisi selanjutnya ditempati oleh BBTN yang mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 10,48% YoY dari sebelumnya Rp1,80 triliun pada Agustus 2024.

BNLI menempati posisi ketiga dengan pertumbuhan laba sebesar 9,40% YoY dari sebelumnya Rp2,37 triliun, diikuti oleh BBCA yang tumbuh 8,52% YoY, dan BSI sebesar 7,72% YoY.

Berikut adalah daftar lengkap 10 bank dengan laba terbesar per Agustus 2025:

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA)

BBCA memimpin daftar ini. Berdasarkan laporan keuangan bulanan, bank yang merupakan bagian dari Djarum Group ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp39,05 triliun pada Agustus 2025, mencerminkan pertumbuhan sebesar 8,52% YoY dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp35,99 triliun.

BBCA mencatatkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp53,11 triliun, meningkat 5,08% dibandingkan dengan Agustus 2024 yang mencapai Rp50,54 triliun.

Dari sisi intermediasi, BBCA mencatat pertumbuhan kredit sebesar 9,28% YoY menjadi Rp920,87 triliun pada Agustus 2025. Pada saat yang sama, dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp1.160,13 triliun, tumbuh 5,25% YoY dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1.102,28 triliun.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)

BBRI menempati posisi kedua dalam daftar bank dengan laba terbesar pada Agustus 2025. Dalam laporan keuangan bulanan, bank BUMN ini membukukan laba bersih sebesar Rp32,60 triliun.

Meskipun demikian, laba bersih pada Agustus 2025 mengalami penurunan dibandingkan dengan Agustus 2024. Tercatat, laba bersih pada periode ini turun 9,94% YoY dari sebelumnya Rp36,20 triliun.

Pertumbuhan laba tersebut didukung oleh pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp74,68 triliun, tumbuh 1,43% YoY dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp73,63 triliun.

BRI mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp1.273,09 triliun pada Agustus 2025. Realisasi ini tumbuh 5,77% YoY dibandingkan dengan Agustus 2024 sebesar Rp1.203,68 triliun. Pada saat yang sama, total DPK BRI pada Agustus 2025 tumbuh 9,02% YoY menjadi Rp1.470,73 triliun.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI)

Posisi selanjutnya ditempati oleh BMRI. Meskipun menempati urutan ketiga dengan perolehan laba Rp30,65 triliun, capaian tersebut susut 8,66% YoY dari Agustus 2024 yang tercatat sebesar Rp33,55 triliun.

Pendapatan bunga bersih Bank Mandiri tercatat mencapai Rp51,17 triliun, tumbuh 3,35% YoY dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp49,51 triliun.

Dari sisi intermediasi, bank dengan logo pita emas ini mencatatkan penyaluran kredit Rp1.353,43 triliun, tumbuh signifikan 10,74% YoY dari Agustus 2024 sebesar Rp1.222,12 triliun. DPK BMRI juga mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 10,16% YoY menjadi Rp1.435,17 triliun pada Agustus 2025.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI)

BBNI menempati urutan keempat dengan perolehan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp13,40 triliun pada Agustus 2025. Realisasi ini menyusut 5,75% YoY dibandingkan Agustus 2024 sebesar Rp14,22 triliun.

Pendapatan bunga bersih bank dengan logo 46 itu juga tercatat menyusut dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Mengutip laporan keuangan bulanan, pendapatan bunga bersih BBNI turun 1,19% YoY menjadi Rp25,25 triliun dari sebelumnya Rp25,56 triliun.

Untuk penyaluran kredit, BBNI mencatatkan pertumbuhan signifikan yakni 8,18% YoY menjadi Rp768,60 triliun. Pada saat yang sama, total DPK yang dihimpun BNI mencapai Rp869,15 triliun, tumbuh 16,62% YoY dari periode yang sama tahun lalu Rp745,26 triliun.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS)

BSI berada di urutan kelima daftar bank dengan laba terbesar per Agustus 2025. Dalam laporan keuangannya, bank syariah terbesar di Indonesia ini membukukan laba bersih sebesar Rp4,81 triliun, tumbuh 7,72% YoY dari periode yang sama tahun lalu Rp4,47 triliun.

Bank dengan kode emiten BRIS ini mencatatkan pembiayaan bagi hasil sebesar Rp130,52 triliun. Angka itu tumbuh signifikan 23,93% YoY dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp105,31 triliun. Pada saat yang sama, perseroan membukukan dana simpanan wadiah sebesar Rp76,85 triliun, tumbuh 9,05% YoY dari Agustus 2024 sebesar Rp70,47 triliun.

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA)

CIMB Niaga menempati posisi keenam dalam daftar ini. Perseroan membukukan laba bersih senilai Rp4,23 triliun, turun 3,05% YoY dari Agustus 2024 yang tercatat sebesar Rp4,36 triliun.

Pendapatan bunga bersih perseroan juga menyusut 1,95% YoY menjadi Rp8,02 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8,18 triliun.

Dari sisi intermediasi, bank dengan kode emiten BNGA ini melaporkan penyaluran kredit sebesar Rp160,19 triliun, tumbuh 10,72% YoY dari periode yang sama tahun lalu. Pada saat yang sama, DPK BNGA mencapai Rp263,73 triliun atau tumbuh 7,76% YoY.

PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP)

Posisi selanjutnya ditempati oleh OCBC NISP. Dalam laporan keuangannya, perseroan membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp3,43 triliun. Angka itu turun 3,98% YoY dari perolehan laba Agustus 2024 sebesar Rp3,58 triliun.

Pendapatan bunga bersih OCBC NISP tumbuh 3,39% YoY menjadi Rp7,24 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,00 triliun.

Pertumbuhan juga terlihat pada penyaluran kredit. Bank dengan kode emiten NISP itu mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp155,67 triliun, tumbuh 6,80% YoY dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pada saat yang sama, DPK OCBC NISP tumbuh double digit yakni 15,92% YoY menjadi Rp225,54 triliun dari sebelumnya Rp194,56 triliun pada Agustus 2024.

PT Bank Permata Tbk. (BNLI)

Bank Permata berada di posisi kedelapan, dengan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp2,59 triliun pada Agustus 2025. Angka itu meningkat 9,40% YoY dari Agustus 2024 yang tercatat sebesar Rp2,37 triliun.

Pendapatan bunga bersih Bank Permata tumbuh tipis. Dalam laporan keuangan bulanan, perseroan membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp6,77 triliun, tumbuh 0,24% YoY dari Agustus 2024 sebesar Rp6,75 triliun.

Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit bank milik investor asal Thailand ini mencapai Rp134,61 triliun, meningkat 9,40% YoY dari periode yang sama tahun lalu Rp123,04 triliun. Pada saat yang sama, total DPK yang berhasil dihimpun mencapai Rp181,85 triliun, menyusut 2,11% YoY dari Agustus 2024 yang sebesar Rp185,76 triliun.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN)

Urutan kesembilan laba bank terbesar dipegang oleh Bank Danamon yakni sebesar Rp2,45 triliun pada Agustus 2025. Kendati begitu, laba bersih Bank Danamon tumbuh 22,11% YoY dari sebelumnya Rp2,00 triliun, menjadikannya sebagai bank dengan pertumbuhan laba terbesar dalam daftar ini. Capaian ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 3,70% YoY menjadi Rp6,29 triliun pada Agustus 2025.

Penyaluran kredit Bank Danamon tumbuh signifikan 7,06% YoY menjadi Rp149,08 triliun, dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp139,25 triliun.

Pada saat yang sama, DPK bank dengan kode emiten BDMN itu tumbuh 10,25% YoY menjadi Rp161,58 triliun. Pada Agustus 2024, BDMN mencatatkan total DPK sebesar Rp146,55 triliun.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN)

BTN menutup daftar 10 bank dengan laba terbesar per Agustus 2025. Bank BUMN ini membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp1,99 triliun, tumbuh 10,48% YoY dari Rp1,80 triliun pada Agustus 2024.

BTN menjadi satu-satunya di antara Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih tahun berjalan pada Agustus 2025.

Pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh signifikan 43,03% YoY menjadi Rp11,25 triliun, dari periode yang sama tahun lalu Rp7,87 triliun.

Dari sisi intermediasi, BTN tercatat menyalurkan kredit sebesar Rp325,27 triliun, tumbuh 3,95% YoY dari Agustus 2024 Rp312,90 triliun. Pada saat yang sama, DPK BTN tumbuh 7,37% YoY menjadi Rp401,45 triliun pada Agustus 2025.

Rp312,90 triliun. Pada saat yang sama, DPK BTN tumbuh 7,37% YoY menjadi Rp401,45 triliun pada Agustus 2025.

Tabel daftar 10 bank dengan laba terbesar Agustus 2025

Bank Laba Bersih % (YoY)
Agustus 2024 Agustus 2025
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Rp35,99 Triliun Rp39,05 Triliun 8,52
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Rp36,20 Triliun Rp32,60 Triliun -9,94
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Rp33,55 Triliun Rp30,65 Triliun -8,66
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Rp14,22 Triliun Rp13,40 Triliun -5,75
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) Rp4,47 Triliun Rp4,81 Triliun 7,72
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) Rp4,36 Triliun Rp4,23 Triliun -3,05
PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) Rp3,58 Triliun Rp3,43 Triliun -3,98
PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Rp2,37 Triliun Rp2,59 Triliun 9,40
PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) Rp2,00 Triliun Rp2,45 Triliun 22,11
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) Rp1,80 Triliun Rp1,99 Triliun 10,48

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *