PMUI Catat Kenaikan Laba 25,98% di Kuartal III 2025: Analisis Lengkap

Posted on

caristyle.co.id JAKARTA. PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI), emiten yang fokus pada perdagangan dan distribusi produk telekomunikasi, baru saja mengumumkan pencapaian kinerja keuangannya untuk periode kuartal III-2025. Laporan resmi yang disampaikan kepada Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (21/10/2025) ini mengungkap performa yang menarik, menunjukkan ketahanan di tengah dinamika pasar.

Dalam laporan tersebut, PMUI berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 33,73 miliar. Angka ini menandai lonjakan signifikan 25,98% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan dengan laba yang tercatat pada periode yang sama setahun sebelumnya, yakni Rp 26,77 miliar. Peningkatan laba bersih ini menjadi sorotan utama, menunjukkan strategi manajemen yang efektif dalam mengelola profitabilitas.

Lonjakan laba bersih PMUI ini didorong kuat oleh efisiensi operasional yang cermat. Perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi Rp 2,63 triliun, turun substansial dari Rp 2,80 triliun pada kuartal III-2024. Selain itu, beban penjualan juga berhasil ditekan dari Rp 96,22 miliar menjadi Rp 91 miliar, serta beban umum dan administrasi yang berkurang menjadi Rp 46,35 miliar dari Rp 50,24 miliar per September 2024. Pengendalian biaya yang ketat ini menjadi fondasi utama peningkatan profitabilitas.

Berkat optimalisasi beban-beban tersebut, laba usaha PMUI juga mengalami pertumbuhan positif. Pada periode yang sama, laba usaha perseroan naik menjadi Rp 51,78 miliar, melampaui capaian setahun sebelumnya sebesar Rp 44,33 miliar. Hal ini mengindikasikan kemampuan PMUI untuk menghasilkan keuntungan dari operasional inti bisnisnya secara lebih efisien.

Meskipun demikian, tidak semua indikator menunjukkan tren positif. Penjualan emiten pendatang baru di bursa saham ini tampak terkoreksi 5,55% secara YoY, turun ke Rp 2,82 triliun dari sebelumnya Rp 2,98 triliun pada kuartal III-2024. Kontraksi penjualan ini merupakan akibat dari penurunan di hampir seluruh pos penjualan perseroan pada periode tersebut. Penjualan barang terkoreksi dari Rp 3,02 triliun menjadi Rp 2,14 triliun, begitu pula dengan jasa dan komisi yang menipis dari Rp 202,78 miliar menjadi Rp 141,94 miliar.

Tidak hanya itu, penjualan dari segmen makanan dan minuman juga mengalami penurunan, dari Rp 368,79 miliar menjadi Rp 251,72 miliar. Senada dengan itu, lini produk perawatan juga menunjukkan koreksi menjadi Rp 281,41 miliar dari Rp 336,71 miliar. Akibat penurunan di berbagai segmen penjualan ini, PMUI mencatatkan laba kotor sebesar Rp 184,46 miliar, sedikit berkurang dari posisi laba kotor kuartal III-2024 yang mencapai Rp 185,84 miliar.

Dari sisi neraca keuangan, PMUI menunjukkan perbaikan signifikan yang semakin memperkokoh fundamental perusahaan. Aset perseroan terpantau naik menjadi Rp 531,15 miliar pada kuartal III-2025, dari posisi Rp 458,39 miliar per 31 Desember 2024. Peningkatan aset ini dibarengi dengan penurunan liabilitas yang drastis, dari Rp 247,04 miliar menjadi hanya Rp 79,97 miliar. Bersamaan dengan itu, ekuitas PMUI juga bertumbuh pesat dari Rp 211,35 miliar menjadi Rp 451,18 miliar, mencerminkan struktur permodalan yang semakin kuat dan sehat bagi PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *