Terowongan Rafah Mencekam: Turki Bergerak Selamatkan 200 Warga Gaza!

Posted on

caristyle.co.id – ISTANBUL — Pemerintah Turki saat ini tengah mengintensifkan upaya untuk memastikan pemulangan aman sekitar 200 warga sipil yang dilaporkan terjebak di dalam labirin terowongan bawah tanah di Jalur Gaza. Kabar mendesak ini terungkap dari laporan Reuters yang mengutip seorang pejabat tinggi Turki, menyoroti kompleksitas krisis kemanusiaan yang terus berlanjut di wilayah tersebut.

Seorang pejabat Turki, yang tidak disebutkan namanya namun memiliki wewenang, secara langsung menyampaikan kepada kantor berita Reuters, “Kami sedang berupaya keras untuk memastikan jalur aman bagi sekitar 200 warga sipil Gaza yang saat ini terperangkap di terowongan.” Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen Ankara dalam memfasilitasi evakuasi dan perlindungan bagi mereka yang terjebak di tengah konflik.

Di tengah upaya penyelamatan warga sipil, dinamika terkait terowongan Gaza semakin rumit dengan adanya laporan lain. Sebelumnya, Financial Times melaporkan bahwa Amerika Serikat secara aktif menekan Israel agar mengizinkan sekitar 150 anggota pejuang kelompok Hamas untuk keluar dari jaringan terowongan Gaza. Tekanan ini datang dengan imbalan pelucutan senjata mereka, sebuah langkah yang dapat mengurangi ketegangan namun juga menimbulkan pertanyaan serius.

Menurut laporan tersebut, para militan Hamas ini bersembunyi jauh di bawah tanah, tepatnya di bagian selatan Jalur Gaza. Mereka dilaporkan masih berada dalam “garis kuning” yang secara efektif dikendalikan oleh pasukan Israel, sebuah zona yang ditetapkan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata yang rentan.

Upaya evakuasi dan perundingan ini terjadi di tengah suasana gencatan senjata yang lebih luas antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, yang mulai berlaku sejak 10 Oktober. Sebagai bagian fundamental dari kesepakatan tersebut, Hamas telah membebaskan 20 sandera yang ditahan sejak 7 Oktober 2023, sehingga semua sandera yang masih hidup telah dibebaskan dalam kerangka perjanjian ini.

Sebagai respons timbal balik, Israel telah membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina. Angka ini mencakup individu-individu yang sebelumnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, menandakan skala pertukaran yang signifikan. Hingga saat ini, proses pemulangan jenazah para sandera yang meninggal selama masa penahanan juga tengah berlangsung. Pihak Palestina telah menyerahkan 22 jenazah sandera yang berhasil diidentifikasi kepada otoritas Israel.

Meskipun demikian, data dari pemerintah Israel mengungkapkan bahwa masih terdapat enam jenazah sandera lainnya yang belum ditemukan dan diyakini masih berada di dalam wilayah Gaza. Kondisi ini menambah daftar panjang tantangan kemanusiaan dan politik yang harus dihadapi oleh semua pihak terkait di Jalur Gaza.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *