Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan kedekatan istimewa antara Presiden Prabowo Subianto dan Raja Yordania, Raja Abdullah II. Hubungan ini, ditegaskan Retno, melampaui sekadar relasi diplomatik antar negara.
Ikatan Emosional yang Dalam Bersemi Sejak Lama
Menurut Retno, Prabowo dan Raja Abdullah II memiliki ikatan emosional yang sangat kuat. Persahabatan mereka terjalin erat sejak menempuh pendidikan militer bersama di Amerika Serikat. Lebih dari itu, Raja Abdullah II menunjukkan dukungan nyata kepada Prabowo di masa sulit pasca-berhenti dari dinas militer pada tahun 1998. Raja Abdullah II mengulurkan tangan dengan menawarkan Prabowo tempat tinggal sementara di Amman, Yordania.
“Tadi juga disampaikan oleh Bapak Presiden bahwa hubungan keduanya merupakan hubungan yang lebih dari sekadar hubungan bilateral dan diplomatik kedua negara, tetapi lebih dalam dari itu,” ujar Retno kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (14/11). Pernyataan ini semakin menegaskan betapa personal dan mendalamnya hubungan kedua pemimpin.
Kerja Sama Erat di Bidang Militer dan Ekonomi
Kedekatan ini tidak hanya bersifat personal. Retno menambahkan, “Keduanya juga merupakan sahabat lama yang sejak masa mudanya sudah saling mengenal, kemudian dulu juga waktu bapak presiden masih aktif di tentara selalu melaksanakan kerja sama dan latihan-latihan militer dengan Kerajaan Yordania.”
Kunjungan kenegaraan Raja Abdullah II ke Indonesia pun menjadi momentum penting untuk mempererat kerja sama bilateral. Retno menjelaskan bahwa agenda kunjungan ini lebih dari sekadar kunjungan kenegaraan biasa. Kedua kepala negara secara intensif membahas perkembangan kerja sama di berbagai bidang.
Fokus utama adalah peningkatan kerja sama ekonomi. “Di bidang ekonomi, tadi juga disampaikan besok beliau akan bertemu dengan Danantara untuk membicarakan kerja sama-kerja sama ekonomi yang lebih intensif di berbagai bidang,” ungkap Retno. Salah satu komoditas yang menjadi perhatian khusus adalah fosfat, senyawa penting yang banyak digunakan dalam sektor pertanian.
Selain ekonomi, kerja sama di bidang keamanan dan pertahanan juga menjadi agenda penting. Retno menjelaskan bahwa Indonesia dan Yordania telah lama menjalin kolaborasi melalui berbagai program pelatihan dan training militer. Kerja sama ini diharapkan dapat terus ditingkatkan di masa mendatang.
